GICFNews – Hidup adalah perjalanan panjang yang membutuhkan persiapan matang. Sebagai manusia, memiliki bekal untuk sukses di dunia dan akhirat bukan hanya sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Bekal ini mencakup ilmu, amal, dan akhlak yang baik untuk memastikan kehidupan yang seimbang antara kebutuhan duniawi dan ukhrawi. Tanpa bekal yang cukup, manusia dapat kehilangan arah, terjebak dalam kesenangan sementara dunia, atau lalai mempersiapkan kehidupan setelah kematian.
Bekal pertama yang harus dimiliki manusia adalah ilmu pengetahuan. Ilmu dunia membantu manusia mencapai kemajuan, mengelola kehidupan, dan memenuhi kebutuhannya. Sementara itu, ilmu agama menjadi kompas moral dan spiritual, membimbing manusia untuk menjalani hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Dengan ilmu yang seimbang, manusia dapat meraih keberhasilan di dunia sekaligus menanam amal baik untuk akhirat. Rasulullah SAW bahkan pernah bersabda bahwa mencari ilmu adalah kewajiban setiap Muslim, menegaskan pentingnya persiapan intelektual dan spiritual.
Selain ilmu, amal perbuatan juga menjadi bekal yang sangat penting. Amal baik di dunia bukan hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga menjadi tabungan pahala di akhirat. Amal ini mencakup ibadah kepada Tuhan, seperti shalat dan puasa, serta perbuatan baik kepada sesama manusia, seperti membantu yang membutuhkan dan menjaga lingkungan. Amal yang konsisten akan memberikan keberkahan dalam hidup dan menjadi pelindung dari azab di akhirat kelak.
Tidak kalah pentingnya, manusia juga perlu memiliki akhlak mulia. Akhlak adalah cerminan dari keimanan seseorang dan menjadi fondasi dalam membangun hubungan harmonis dengan orang lain. Dengan akhlak yang baik, seseorang tidak hanya dihormati di dunia, tetapi juga mendapatkan ridha dari Allah SWT. Akhlak yang mulia seperti jujur, sabar, dan rendah hati, adalah modal penting untuk menjalani hidup yang penuh makna dan keberkahan.
Bekal hidup yang mencakup ilmu, amal, dan akhlak menjadi kunci sukses manusia di dunia dan akhirat. Kehidupan dunia yang sementara harus digunakan sebaik mungkin untuk mempersiapkan kehidupan akhirat yang kekal. Dengan memadukan usaha duniawi dan persiapan spiritual, manusia dapat menjalani hidup yang bermanfaat, bermakna, dan penuh kebahagiaan di kedua alam tersebut. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berusaha untuk memperkaya diri dengan bekal tersebut agar selamat dan sukses dalam perjalanan hidup ini. (Efri Syamsul Bahri, Global Insan Cita Foundation)